Aku tersenyum melihat kalender
pagi ini. Ya, hari ini tepat 26 juni 2013. Bukan tanggal yang cantik memang,
namun terselip kenangan dalam tanggal ini. Sontak, hatiku tersenyum dan bahkan
bibirku sedikit tertawa kecil.
Bukan persoalan tanggal yang
ingin ku ceritakan kali ini, tapi soal kenangan. Agak mengharukan memang saat
ucap kata “kenangan”, mengapa hal semanis itu cepat berlalu, dan tak dapat di
ulang pula.
Hei!! kau ingat bukan?
Aku harap, kau selalu ingat
dengan moment 6 bulan silam. Tapi kali ini, aku tak mau menuntutmu untuk selalu
ingat dengan tanggal ini.
Ah sudahlah sudah, mungkin memang aku yang terlalu
berlebihan tetang tanggal ini.
Tapi sebentar..
Hei!! coba kau tengok
kalender dirumahmu, hari ini pun tepat Hari Rabu, rasanya semakin kuat untuk
membawaku terjerumus dalam kenangan itu, semoga kau pun merasakan begitu..
Bagaimana tidak, 6 bulan
silam, kau dan aku sama-sama memberanikan diri untuk mengutarakan firasat hati.
Bahkan, aku ingat betul saat
menceritakan hal yang ku rasa saat itu padamu, begitupun saat kau menceritakan
semuanya padaku.
“tak percaya dan tak
terduga”, kalimat itu yang kiranya terucap oleh hatiku bahkan mungkin hatimu.
Setelah beberapa menit
saling berdiam diri untuk saling meyakini isi hati masing-masing, lantas kau
dan aku larut dalam tatapan mata yang saling meyakinkan. Akupun masih ingat
saat kau memasang tatapan mata yang teduh padaku seraya ingin memberitahu hal
yang sama. Ya “aku-cinta-kau” kau pun mungkin begitu. Dan Semoga sampai saat
ini pun begitu.
Aku harap pula, kau tak lupa
dengan ‘semut dan kawan-kawannya’, saat itu merekalah yang menjadi saksi bisu
saat kau dan aku mengutarakan persoalan hati.
Lagi-lagi, aku ingat
tulisanmu dalam salah satu jejaring sosial milikmu, katamu “saling tembak
menembak”. Hihihi. Agak menggelitik memang saat membacanya, tapi aku suka hal
itu.
Seiring waktu berjalan, kau
dan aku pun terus larut dalam sebuah pesan singkat, ada beberapa hal yang ku
suka dari pesan singkatmu, kau begitu amat meyakinkanku.
Sebelum sempat aku membalas
pesanmu, pasti bibirku melontarkan senyum, kata-kata dalam pesan singkatmu amat
manis nan indah, tapi aku tak mencoba untuk selalu meng-iya-kan pesanmu, aku
hanya dapat membalas semua pesan singkatmu lewat balutan do’a dan berbagai
macam harapanku dan harapanmu kelak. Semoga semua yang ‘kita’ harapkan terkabul
dan Allah meridhai. Aamiin Allahumma Aamiin.
Sekali lagi ku tegaskan.
Aku menulis ini bukan untuk
memerintah kau dan aku agar kembali dalam kenangan 26 desember 2012 silam, hal
itu mustahil memang, aku hanya rindu saat-saat mengesankan itu.
“aku hanya ingin
mengingatkanmu, walaupun tak sepatutnya kau ku ingatkan”
~Selamat tanggal 26 TR’s~