Minggu, 09 Juni 2013

Malam. Siang. Pagi dan Kau.

Malam. Datang.
Malam. Terang.
Sang surya pun menampakkan sinarnya yang benderang.
Seperti kau, selalu menampakkan sinar dalam raut wajahmu yang elok.
Malam. Datang.
Malam. Kelam.
Sang surya tak menampakkan sinarnya yang sumringah.
Tapi ia tak seperti kau, ia selalu terlihat kelabu saat mendung datang menghampiri.
Tapi kau, selalu kukuh mempertahankan parasmu yang rupawan saat  hati dan perasaanmu tak searah.
Siang. Datang.
Siang. Benderang.
Sang mentari memancarkan senyumnya yang bahari.
Ia seperti kau, yang selalu memancarkan senyuman yang menawan. 
Siang. Datang.
Siang. Berawan Hitam.
Sang baskara itu tak nampak bersahaja tanpa cahayanya, kelabu.
Kadang kau sepertinya, tatkala pikranmu lusuh.
Pagi. Kembali.
Pagi. Menyapa.
Sang fajar hadir melontarkan kilauan sinar binarnya.
Layaknya kau, selalu melontarkan keceriaanmu ketika kau bersamaku.
Aku tak pernah merasa jenuh saat seharian penuh bersama kau.
Bahagia, Sukacita, Gembira.
Pagi. Kembali.
Pagi. Menari.
Fajar beralih menjadi mentari, Sang mentari bersinar menanti Rembulan singgah menggantikannya.
Tapi kau, selalu berbinar dalam sanubariku, tak terganti oleh siapapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar